Penuturan Penderita Obesitas Cara Diet Sehat terbukti menurunkan Berat Badan

Wah, Olahraga dan Setop Makan Gorengan Bikin Bobot Jimmy Turun 50 Kg!

Tak mudah untuk bisa menurunkan berat badan, awalnya itu pula yang dirasakan oleh Jimmy Mashuri (34). Ini karena di usianya yang tergolong muda, ia sudah memiliki berat badan 119 kg, padahal tinggi badannya 171 cm.

Alhasil ia mencoba untuk melakukan program penurunan berat badan. Meskipun terlihat mustahil, namun setelah setahun lebih konsisten menjalaninya berat badan Jimmy berhasil turun sebanyak 50 kg menjadi 69 kg!

Penasaran? Berikut kisah diet Jimmy seperti diungkapkan kepada detikHealth dan ditulis pada Selasa (14/10/2014):

Menjalani hidup dengan memiliki tubuh yang besar, tentunya membuat diri saya bergerak sangat lamban. Aktivitas yang seharusnya bisa dilakukan dengan cepat, dengan bobot 119 kig akhirnya saya tak bisa lakukan dengan cepat. Efeknya, saya pun tidak bisa menyelesaikan pekerjaan secara maksimal.

Berangkat dari kondisi itu, muncul keinginan dalam diri saya untuk memiliki hidup yang sehat. Saya pun mulai membaca artikel-artikel mengenai pola hidup sehat yang ada di detikHealth. 

Tak hanya sekadar membaca, saya juga mengganti pola makan dan konsisten melakukan olahraga di salah satu pusat kebugaran di kota saya.

Pola makan yang saya ubah terutama adalah dengan menjauhi makanan yang berlemak atau digoreng. Saya menggantinya dengan masakan yang direbus atau dibakar. Selain itu, saya juga berusaha untuk menimalkan konsumsi garam. Jangan lupa untuk memperbanyak makan buah, sayuran dan minum air putih.

Sederhana, tapi Alhamdulillah dengan benar-benar konsisten menerapkan pola makan sehat dan olahraga secara teratur, saya sekarang bisa memiliki berat badan 69 kg.


Takut Kena Kanker karena Bertubuh Tambun, Febryan Turunkan Bobot 19 Kg

Dengan tinggi badan 171 kg dan berat badan 88 kg, Febryan Ariefandi (22) merasa proporsi tubuhnya sangat jauh dari kata ideal. Berangkat dari hal tersebut, ia pun kemudian berusaha diet dan memperbanyak aktivitas fisik.

Selama 7 bulan konsisten menerapkan pola hidup yang lebih sehat, berat badan Febryan berhasil turun dari semula 88 kg menjadi 69 kg. Berikut paparan kisah diet Febryan kepada detikHealth, yang ditulis pada Senin (20/10/2014):

Penderita Obesitas terbukti menurunkan Berat Badan

Perjalanan diet saya dimulai pada bulan April 2014, di mana saat itu saya sedang membaca salah satu artikel di internet. Artikel tersebut menjelaskan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko kanker, antara lain kanker payudara dan kanker usus besar. 

Membaca artikel tersebut benar-benar membuat saya merinding dan ketakutan. Bagaimana tidak? Pada bulan Februari 2012 lalu, tante saya meninggal dunia karena kanker payudara, belum lama setelah kejadian itu saudara saya juga meninggal karena mengidap kanker usus besar. Saya takut jika suatu saat akan mengidap kanker juga yang disebabkan oleh obesitas dan pola hidup tidak sehat yang saya miliki.

Oleh karena itu, saya bertekad untuk menjalankan diet dengan mengubah pola makan dan rajin berolahraga. Diet yang saya lakukan ini tidak semata-mata hanya untuk menurunkan berat badan saja, akan tetapi juga mengubah pola hidup saya menjadi lebih sehat. Setelah berkonsultasi dengan ahli gizi, saya mulai diet dengan tidak makan nasi dan memperbanyak asupan sayuran serta buah-buahan. 

Saya memilih buah pisang, ubi jalar ungu, atau oatmeal sebagai sumber energi sehari-hari. Saya juga mengurangi konsumsi gorengan dan garam berlebih, serta minum air putih minimal 2 liter per hari. 

Pola makan saya sehari-hari adalah saya sarapan dengan 1 buah pisang/1 mangkok oatmeal/1 ubi jalar ungu. Siang hari saya makan 1 porsi besar sayuran dan lauk seperti tempe kukus atau telur rebus. Untuk snack di sore hari saya minum jus buah/sayuran. Sebelum jam 7 malam saya makan 1 porsi besar sayuran lagi. Jika masih terasa lapar di malam hari, saya akan mengakalinya dengan banyak minum air putih.
Pekan pertama diet merupakan masa-masa yang paling berat. Sungguh sulit rasanya membiasakan diri tidak makan nasi sama sekali. Ketika niat untuk diet sedang goyah, saya akan membaca artikel tersebut kembali dan meyakinkan diri bahwa apa yang saya perjuangkan sekarang adalah demi kesehatan dan kebahagiaan saya di masa tua nanti. 

Aktivitas olahraga saya setiap hari diawali dengan push-up dan sit-up masing-masing sebanyak 50 kali. Setelah itu saya lari pagi, dari yang awalnya hanya sanggup menempuh jarak 500 m hingga kini minimal 4 km. Sore harinya saya melakukan jump rope sebanyak 2 ribu kali loncatan. Jika aktivitas kuliah sedang padat, saya mengganti jump rope dengan push-up dan sit-up masing-masing sebanyak 50 kali.

Khusus pada bulan Ramadhan lalu saya sengaja tidak banyak melakukan aktivitas olahraga karena selain puasa juga bertepatan dengan Ujian Akhir Semester (UAS) di kampus. Sebulan terakhir ini saya juga melakukan olahraga freeletics 3 kali dalam satu pekan.

Selama 7 bulan berat badan saya sudah berangsur-angsur turun dari yang semula 88 kg menjadi 69 kg. Sekarang badan terasa jauh lebih sehat, segar, dan kebiasaan mager alias malas gerak karena badan berat pun sudah hilang. Tidak hanya kondisi fisik saja yang berubah, pikiran saya juga menjadi lebih tenang dan emosi lebih stabil. Sekarang saya masih menjalani diet untuk menurunkan 4 kg lagi sampai berat badan saya ideal.

Kita memang tidak tahu kapan datangnya penyakit, akan tetapi kita dapat mempersiapkan sedini mungkin untuk mencegah datangnya penyakit tersebut. Tidak ada kata terlambat untuk hidup yang lebih sehat. Terima kasih sudah membaca pengalaman diet saya. Semoga dapat menginspirasi orang-orang untuk hidup lebih sehat.


Kesempitan Pakai Kebaya Wisuda, Mahasiswi Keperawatan Ini Pangkas Bobot 17 Kg

Sebagai mahasiswi yang akan menjalani proses wisuda, Chandra Lia Kusumawardani (22) tentu ingin tampil sempurna seperti wanita pada umumnya. Namun yang terjadi justru sebaliknya, ia tak percaya diri sepanjang acara wisuda. Alasan itulah yang kemudian membuatnya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 17 kg dalam waktu 8 bulan.

Kepada detikHealth, wanita asal Klaten, Jawa Tengah, ini pun menceritakan kisah sukses dietnya dan ingin berbagi dengan para pembaca. Penasaran? Yuk simak bagaimana Chandra sukses menurunkan berat badannya dari semula 72 kg menjadi 55 kg, seperti ditulis pada Rabu (10/12/2014):

Saat saya akan melaksanakan wisuda sarjana keperawatan saya, ayah saya menjahitkan baju kebaya. Tapi entah kenapa saya merasa kok saat dipakai baju kebaya tersebut tampak tidak enak dipandang. Saya sempat menduga ini karena tubuh saya yang kegemukan, saat menimbang benar saja bobot saya rupanya sudah mencapai 72 kg.

Untung saja saat acara berlangsung tubuh saya tertutup oleh toga. Nah, untuk wisuda sumpah ners saya bertekad akan datang dengan tubuh yang lebih proporsional. Ini karena saat acara tersebut kebaya yang saya gunakan tidak akan tertutup toga seperti sebelumnya. Dari situ kemudian saya bertekad untuk menurunkan berat badan.

Pada awalnya memang susah sekali. Saya mencoba berbagai cara, mulai dari banyak minum air putih, tidak makan nasi, sampai mencoba-coba diet golongan darah juga. Berat badan saya sempat turun, tapi malah cepat naik lagi.

Kondisi ini terjadi beberapa kali sampai akhirnya saya tidak berniat lagi untuk menurunkan berat badan. Pola hidup sehat yang saya lakukan selanjutnya semata-mata saya lakukan karena saya ingin memiliki badan sehat.

Akhirnya saya mulai mengatur pola makan yaitu makan dengan memperbanyak sayuran dan buah. Selain itu, konsumsi nasi juga saya kurangi secara bertahap. Tak cuma mengatur pola makan, saya juga melakukan senam salsa 2 kali seminggu. Sempat malas, tapi lama-lama saya merasa badan terasa segar dan memutuskan untuk terus melakukan rutinitas tersebut.

Sekitar 8 bulan kemudian, ternyata tak cuma tubuh yang terasa bugar saja, saat menimbang berat badan saya rupanya turun dari 72 kg menjadi 55 kg. Ini berarti sudah turun sebanyak 17 kg. Sekarang hampir mendekati sumpah ners saya dan saya siap memakai kebaya yang saya impikan. 

Diet Itu Menyenangkan, Bobot Nur Turun 33 Kg dengan Makan 5-6 Kali Sehari

Tak sedikit orang yang mengeluh harus berusaha mati-matian untuk menjaga pola makan, olahraga, dan istirahat guna menurunkan berat badan. Namun tampaknya, hal itu tak berlaku bagi Nur Kamid.

Ya, bagi pria kelahiran 13 April 24 tahun lalu ini, prinsip 'diet itu menyenangkan' berhasil menurunkan berat badannya dari 93 kg menjadi 60 kg dalam waktu 11 bulan. Mau tahu kisahnya? berikut pemaparan Nur kepada detikHealth dan ditulis pada Senin (8/12/2014).

Diet itu menyenangkan, nah itulah mindset yang pertama kali saya bangun di otak saya ketika akan menjalani program fat-loss alias diet. Nah, tepat sekali diet yang saya lakukan memang benar- benar menyenangkan. Gimana tidak menyenangkan coba, saya ingin mengurangi kadar lemak saya tapi dengan pola makan sehari 5 sampai 6 kali dalam sehari.

Pagi hari, pukul 05.15 saya mengawali dengan minum teh hijau tanpa gula. Kemudian, saya lanjut dengan jogging selama 30-45 menit. Setelah itu, sekitar pukul 07.00 saya mengonsumsi oatmeal ditambah dua telur rebus. Di sela-sela sarapan dan makan siang, tepatnya pukul 10.00 saya memilih buah apel sebagai camilan.

Nah, jam 1 siang, saya makan siang dengan menu nasi putih setengah porsi ditambah sayur dan tempe ataupun tahu. Di sore harinya, jam 4 saya mengonsumsi sayuran ditambah lauk berupa ikan laut atau daging ayam. Kemudian, jam 7 malam saya ngemil buah lagi, apel atau jeruk.

Jam 9 malam, saya minum susu. Di awal diet, selama 1-2 bulan saya masih belum lepas total dari nasi putih sehingga saya hanya menguranginya menjadi setengah porsi. Setelah 2 bulan pertama, saya baru bisa benar-benar bebas dari nasi putih, dan menggantinya dengan oatmeal.

Kunci sukses diet saya yaitu mengatur pola makan, olahraga, dan istirahat yang cukup, serta tidak sering tidur larut malam. Saya punya banyak pengalaman lucu saat berdiet. Salah satunya, saking seringnya ke pasar untuk beli apel dan jeruk sampai-sampai yang jual buah mengira kalau saya adalah penjual jus buah, he he he. Sekian.

Turun Ukuran Baju dari XL ke M, Rahasia Ade Ada di Pola Makan Ini

Dengan tinggi badan 182 cm dan bobot 97 kg, Ade Rochmanu (21) sering merasa tak percaya diri. Berangkat dari situ, ia kemudian mencoba mencari cara untuk bisa menurunkan berat badannya tanpa 'tersiksa' karena menahan lapar.

Hebatnya, dalam waktu 3 bulan berat badan Ade berhasil turun sebanyak 23 kg, menjadi 74 kg. Mau turun berat badan seperti Ade? Yuk simak rahasianya, seperti ditulis detikHealth pada Minggu (7/12/2014):

Diet experience yang saya lakukan sebenarnya sangat sederhana yaitu menggantikan asupan kalori dari karbohidrat menjadi dari protein, baik protein hewani maupun protein nabati. Itu saya lakukan secara konsisten kurang lebih 3 bulan.

Diet tidak harus terasa tersiksa, karena saya tetap bisa makan apa saja yang saya ingin makan akan tetapi tidak menggunakan nasi. Saya merasa energi tidak harus dihasilkan dari mengonsumsi nasi, akan tetapi dengan mengonsumsi banyak protein akan mendapatkan banyak tenaga.

Saya juga mengimbanginya dengan olahraga, saya lari pagi dengan jarak 2 km seminggu 3 kali. Saya juga pergi untuk nge-gym seminggu 5 kali, dengan melakukan latihan kardio setengah jam.

Pola makan saya selama 1 bulan pertama yaitu: Pagi dengan putih telur rebus 3 butir + tahu rebus secukupnya. Pada siang harinya saya bebas makan apa saja kecuali nasi. Untuk malam, saya makan buah dan sayur (jika terasa lapar, bisa makan buah hingga terasa kenyang) dan minum air putih yang banyak.

Pola makan tersebut konsisten saya lakukan selama 1 bulan dan berat badan saya langsung turun 10 kg. Tetapi sama sekali saya tidak merasa kelaparan atau tersiksa dari diet itu. Bulan berikutnya pola makan saya diubah sedikit

Pagi hari saya tetap makan putih telur rebus tetapi ditambah roti sedikit. Siang harinya saya makan apa saja tetapi saya tambah nasi 3 sendok makan. Nah, malam harinya saya tetap makan sayur dan buah. Pola makan tersebut saya lakukan selama 2 bulan dan berat saya turun 13 kg selama 2 bulan.

Kardio yang saya lakukan 20 menit tanpa henti kemudian istirahat 1 menit kemudian kardio tanpa henti selama 10 menit. Kemudian melakukan angkat beban sesuai kemampuan. Tiap hari untuk mengecilkan perut saya minimal sit-up 100 kali dalam sehari, tetapi bisa dilakukan secara bertahap. Yang pasti, sebelum pergi nge-gym saya selalu mengonsumsi protein yang banyak agar lebih bertenaga.

Selama saya melakukan program penurunan berat badan ini, sakit mag saya tidak pernah kambuh dan tidak pernah mengalami drop atau lemas
padahal saya melalukan aktivitas yang sangat padat.

Saya yang dulunya selalu pakai ukuran baju XL, sekarang ukuran M pun saya muat. Tubuh terasa ringan dan sehat. Tiap dua hari angka timbangan bergeser 1 kg. Dari dulu saya mencoba semua metode diet, akan tetapi cara ini yang ternyata ampuh, yang lebih santai, lebih sehat di badan saya dan tidak membuat saya merasa lapar. Selamat mencoba.

Masih 18 Tahun Tapi Punya Sel Berusia 31 Tahun, Fila Turunkan Bobot 15 Kg

Idealnya usia sel-sel tubuh memiliki angka yang sama dengan usia kita sesungguhnya. Namun yang terjadi pada Nur Alfilahi Fajreen (22) justru sebaliknya. Di usianya yang masih di angka 18 tahun, saat diukur usia selnya justru jauh melebihi angka tersebut.

Tak ingin kondisi tubuhnya terus-menerus 'menua' dini, wanita yang akrab disapa Fila ini pun mencoba memperbaiki pola makannya. Akhirnya dalam waktu setahun berat badan Fila berhasil turun sebanyak 15 kg, dari semula 65 kg menjadi 50 kg.

Berikut kisah lengkapnya seperti telah ditulis detikHealth pada Sabtu (6/12/2014):

Awalnya saya tidak mengenal pola hidup sehat, tapi semenjak kuliah saya banyak belajar tentang pola hidup sehat. Suatu ketika saya mengikuti seminar tentang kesehatan di kampus, lalu pada acara seminar itu ada kegiatan pengecekan umur sel dengan suatu alat.

Saya tentu penasaran ingin mencoba. Setelah saya ikut, ternyata hasilnya membuat saya sangat kaget. Saya yang waktu itu berumur 18 tahun mempunyai umur sel 31 tahun. Angkanya sangat berbeda jauh. Nah, sejak saat itu saya sadar bahwa saya harus berubah.

Saya mulai mengurangi makanan berlemak, terutama makanan favorit saya yakni gorengan. Sebaliknya, saya memperbanyak konsumsi sayuran dan buah. Makan seperti biasa, hanya saja saya mengurangi porsi makan. Beras putih juga saya ganti dengan beras merah.

Bukan cuma pola makan, saya juga olahraga. Saya melakukannya empat kali dalam seminggu. Saya memang tidak mau terburu-buru, pelan tapi pasti dari perubahan pola hidup tersebut saya rasakan banyak manfaatnya. Mulai dari berat badan yang menurutn, lebih fit dan fresh, muka jadi lebih cerah dan jerawat menghilang.

Oh iya, sekitar 2 pekan lalu saya mengecek kembali usia sel saya dan hasilnya sangat mengagetkan, usia sel saya 18 tahun padahal umur saya sekarang 22 tahun.

Mau Langsing Tapi Doyan Makan, Ini Trik Dewi Pangkas Bobot 11 Kg dalam 4 Bulan

Sadar betul bahwa untuk bisa turun berat badan diperlukan pengaturan pola makan yang tepat, Dewi Ratna (24) tak lantas 'menyiksa' dirinya agar bisa langsing. Mengaku hobi makan, ia pun mencari cara supaya berat badannya bisa turun tanpa berlapar ria.

Dalam waktu 4 bulan, berat badan Dewi yang semula 67 kg berhasil turun menjadi 56 kg alias turun 11 kg. Mau tahu triknya? Berikut paparan Dewi kepada detikHealth, seperti ditulis pada Jumat (5/12/2014):

Awalnya saya berniat untuk menerapkan diet yang sehat karena baju dan celana saya sudah tidak nyaman lagi untuk dipakai. Terasa sempit. Dari situ saya merasa sudah gemuk dan berniat untuk turun berat badan.

Saya kemudian mencari-cari artikel diet di internet dan melihat ada artikel-artikel Diet Experience. Saya jadi makin terinspirasi untuk memperbaiki pola makan supaya sehat dan langsing. 

Saya akui, buat orang yang doyan makan dan ngemil seperti saya, agak berat awalnya untuk menjalani diet. Tapi saya pikir, kalau memang mereka bisa, kenapa saya tidak?

Nah, supaya tidak terlalu terasa 'menyiksa', saya tetap makan siang dan malam seperti biasa. Saya tidak membatasi waktunya. Hanya saja saya mengurangi porsi nasinya dan memperbanyak sayur. Saya pikir kalau kita menahan-nahan makan, yang ada justru tubuh jadi tersiksa. Saya rasa semua makanan baik buat tubuh, asal tidak dikonsumsi berlebihan.

Tambahan, saya setiap hari membiasakan minum teh hijau dan makan buah-buahan sebagai camilan. Nah, untuk aktivitas, saya yang tadinya tidak pernah gerak untuk olahraga, kini mengusahakan untuk olahraga sederhana misalnya rutin jalan kaki minimal 30 menit. Kadang juga saya coba senam dengan contoh dari DVD.

Alhasil berat badan saya turun 11 kg dalam 4 bulan. Pelan-pelan saja melakukannya, yang penting tidak menyiksa diri dan tidak sampai bikin jatuh sakit. 

Disadur dari detik.com